terngiang nada dalam sebuah tanya
seakan menghentikan detak didada
mulut tercekal membungkam kata
sehingga mampu menyekat asa di jiwa
ungkapanmu itu seperti angin yang menerpa
hingga ku terbelenggu dalam gelora asmara
membuat hatiku seolah tak berdaya
akan uraianmu yang datang tanpa di duga
aku membisu, terpaku, mematung, terdiam membuta
bukan karna pernyataanmu yang selalu menggema
tapi kau laksana mentari yang sempurna
seakan ku tak pantas menjadi penghuni hatimu
auramu itu seakan dapat membelah senja
membuatku semakin takjub dan terpesona
kau buat aku makin bimbang untuk menerima
semua tanyamu yang kini seolah datang mendera
mengapa harus aku yang kau cinta?
dari sekian banyaknya para wanita di dunia
sedangkan aku hanyalah seorang yang tak bahagia
namun mengapa kau tetap saja memilih aku yang hina?
Minggu, 23 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar